migasnet01_pratam8004.blogspot.com

Jumat, 15 Januari 2010

Kapan Sumsel bisa nikmati hasil migas?

* Home
* Edisi Cetak
* Kontak Bisnis
* English Edition
* Login

Bisnis Indonesia Online » Edisi Cetak » Edisi Harian » Regional

* Home
o Sosok
o Konsultasi
o Kolom
o Artikel
o Daftar Berita
* Bursa
o Obligasi
o Reksadana
o Saham
o Emiten
* Keuangan
o Perbankan
o Multifinance
o Ekonomi Makro
o Asuransi & Dana Pensiun
o Fokus Bank Indonesia
o Ekonomi Internasional
o Syariah
* Sektor Riil
o Telematika
o Agribisnis
o Manufaktur
o Transportasi
o Tambang & Energi
o Perdagangan
o Ritel & UKM
o Pariwisata
o BUMN
o Properti
o Otomotif
* Harga
o Komoditas
o Nilai Tukar
o Emas
o Logam Mulia
o Valas
* Umum
o Politik
o Hukum
o Sosial
o Politik Internasional
o Pendidikan
* Senggang
o Kesehatan
o Seni & Budaya
o Olahraga
o Mode
o Iptek
o Gaya Hidup
* Hot News
*

Menu Cetak
Menu Utama
Halaman Depan
Tajuk
Bursa
Keuangan
Perdagangan
Ekonomi Makro
Manufaktur
Jasa & Transportasi
Umum
Teknologi Informasi
Ritel dan UKM & Mikro
Agribisnis
Sup. Properti
Regional
Megapolitan
Ekonomi Global
Hukum Bisnis
Jatim & KTI
Oasis
Opini
Otomotif
Pertambangan
Valas & Komoditas
Transportasi & Logistik
Pajak &Cukai
Daftar Isi

Tabel Bursa Moneter
Reksadana
Multimoda
Insurance Unit Link
Obligasi Retail
Suku Bunga Deposito


Agenda

RUPS/RUPSLB Beberapa Emiten: Januari 2010

Senin, 11/01/2010
Kapan Sumsel bisa nikmati hasil migas?

* Cetak
* Bookmark and Share

Provinsi Sumatra Selatan memiliki sumber daya berlimpah, terutama di sektor minyak dan gas. Namun, dana bagi hasil dari pemerintah pusat kepada Sumsel hanya sekitar 15% yang akan dibagikan kembali ke kabupaten penghasil, seperti Musi Rawas, Muaranim, Prabumulih, Musi Banyuasin, dan Musi Banyuasin. Artinya, dana yang 'dinikmati' oleh pusat mencapai 85%.

Sumsel sebagai salah satu provinsi terkaya nomor lima di Tanah Air dan dikenal sebagai daerah lumbung energi nasional belum mampu menyejahterakan warga.

Untuk daerah penghasil migas sekelas Sumsel anggaran pendapatan dan belanja daerah senilai Rp3,2 triliun tergolong sangat minim.

Sumsel dikenal sebagai daerah penghasil migas yang cukup potensial sejak berdirinya kilang minyak di Plaju oleh Shell pada 1907. Itulah awal dimulainya kegiatan eksplorasi dan produksi migas oleh Shell, Stanvac, dan Caltex.

Sayangnya, kini sekitar 3.000 sumur bor terbengkalai, padahal masih berpontensi menghasilkan minyak. Jika sumur tua dimanfaatkan lagi, sudah barang tentu sangat bernilai ekonomis. Sumur tua tersebut diyakini dapat mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta menopang pembangunan Sumsel pada masa mendatang.

Djoni Bustam, Dewan Pakar Masyarakat Minyak, Gas dan Energi (MMGE) Sumsel, mengungkapkan sumur-sumur tua peninggalan eksplorasi perusahaan asing jika diolah kembali masih dapat menyejahterakan masyarakat.

"Jika itu dapat dilakukan pada tahun ini, tentu perekonomian masyarakat lebih baik lagi dari tahun lalu,"ujarnya.

Namun, BP Migas belum memberikan ruang yang longgar untuk mengelola sumur tua oleh perusahaan daerah ataupun BUMD.

Bambang Heriyanto, Ketua bidang Hukum MMGE, dalam catatan akhir 2009 sektor migas belum menunjukkan kontribusinya bagi masyarakat. Hal itu tidak sebanding dengan potensi yang ada.

Oleh karena itu, tuntutan daerah mengenai bagi hasil migas sangat wajar. Apalagi, dalam Pasal 19 Ayat 2b dan Pasal 20 Ayat 3 UU No.30/2007 tentang Energi sangat memungkinkan daerah berperan lebih besar dalam memperdayakan sumber migas untuk perusahaan daerah dan tenaga lokal.

"Ini semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Sumsel, sehingga ekonomi masyarakat lebih baik lagi," tegasnya.

Terlebih, jika Sumsel memiliki perusahaan seperti perusahaan minyak milik Riau atau Pertamina- Pertamina kecil di Sumsel.

Siap kelola sendiri

Perusahaan di daerah dan BUMD Sumsel dinilai sudah siap mengelola migas sendiri. Sejumlah blok migas yang akan berakhir masa kontraknya sudah saatnya diberikan kembali kepada pemerintah daerah. Dia mencontohkan blok milik El Nusa yang akan berakhir pada 2010 dan Blok milik Medco yang akan berakhir pada 2013.

Pengelolaan blok yang telah habis bukan sesuatu hal mustahil. Masyarakat Sumsel dinilai mampu jika memang diberikan wewenang. Apalagi, jika untuk menyejahterakan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat Sumsel.

"Saat ini masyarakat Sumsel banyak yang sudah mampu untuk mengelolanya. Dana dan sumber daya manusia di Sumsel sangat siap."

Ketua Kadin Sumsel Ahmad Rizal mengungkapkan untuk memperdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumsel perusahaan minyak lokal harus menggandeng perusahaan luar dalam pengelolaan migas.

Sementara mengenai pengelolaan sumur tua saja, dia menilai Pertamina masih setengah hati. Padahal, dengan pengelolaan tersebut ada peran kecil perusahaan daerah, serta melibatkan koperasi untuk menjadi mitra perusahaan daerah.

Potensi migas Sumsel baru habis ratusan tahun yang akan datang, seperti gas setidaknya akan habis 40-50 tahun ke depan. Demikian juga dengan cadangan gas yang tersembunyi di bawah batu bara (CBM) yang mencapai 100 triliun kaki kubik. Artinya, hampir separuh cadangan CBM nasional. Tentu saja, hal itu menjadi tantangan bagi semua rakyat Sumsel, terutama ilmuwan, praktisi, dan pengusaha.(redaksi@bisnis.co.id)

Oleh Irwan Wahyudi
Kontributor Bisnis Indonesia

* Cetak
* Bookmark and Share

bisnis.com
Berita Lain

* Sumsel pacu ternak kambing
* 'Operator sampah tabrak aturan'
Pengelola limbah industri Batam mengadu ke DPRD
* Izin elektronik diragukan
* Sumut perketat pengawasan produk China
* Antisipasi ACFTA, Sumut andalkan hortikultura

* Izin usaha perkebunan berkinerja buruk dicabut
* 'Hapus hambatan usaha '
* Kapan Sumsel bisa nikmati hasil migas?
* NUSANTARA
Hotel peroleh sertifikat halal
* NUSANTARA
Posyandu belum jangkau semua warga miskin

* Alih fungsi lahan masih berliku
Dephut dan BP Batam belum sinkron soal lahan pengganti
* ACFTA tidak berdampak pada tekstil sintetis
* Investasi Riau Agro dibatalkan Pemkot Batam
* Upah sektoral di Sumsel 5% di atas UMP

Ikhtisar Berita »
Ekonomi Makro

* 'Ekonomi 2010 masih belum berkualitas'

Perdagangan

* Pasokan pangan di malang terbatas

Umum

* Korban tewas gempa Haiti ditaksir mencapai 100.000

Tajuk

* Pelindung Anna Frank

Keuangan

* Regulasi ancam ekspansi perbankan

Jasa & Transportasi

* Krisis tingkatkan peran BLK
Fleksibilitas pasar kerja rugikan pekerja

Ritel dan UKM & Mikro

* Rekomendasi pewaralaba perlu lembaga independen

Agribisnis

* Realisasi penyaluran pupuk rendah

Manufaktur

* RMI akan investasi US$43,8 juta

Sup. Properti

* PU: Pengelola jalan belum bisa kena sanksi

Teknologi Informasi

* Pasar komputer keluar dari belenggu krisis

Ekonomi Global

* ADB: Asia perlu perkuat integrasi

Oasis

* Paguyuban istri menteri & ETF garap Rumah Pintar

Otomotif

* 'Pemerintah proaktif tarik investasi'

Hukum Bisnis

* Semen Gresik menang banding kasus izin tambang

Pertambangan

* 46% Proyek 10.000 tahap II dibangun IPP

Bursa

* REKOMENDASI

駐車場 経営 | 家庭教師 | FX初心者 | 新型インフルエンザ | 中古車 | X線検査装置 | メンズエステ | ブーツ | 音楽教室 | 葬儀

* Bisnis Indonesia Online
* Bursa
* Keuangan
* Sektor Riil
* Harga
* Umum
* Senggang
* Edisi Minggu

* Bisnis.com :
* Kontak Bisnis
* Tentang Bisnis.com
* Copyrights
* Lowongan di Bisnis.com

* Bisnis Indonesia :
* Berlangganan
* Kontak Redaksi
* Website Group Bisnis Indonesia lainnya

Hak Cipta © 2007 - 2010 - PT Jurnalindo Aksara Grafika

»
Tandai dan bagikan
X
pilih dari web based feed readers
AOL
Bloglines
Google Reader
My MSN
Netvibes
Newsisfree
Pageflakes
Technorati
Yahoo
layanan tidak cocok
.netShoutout
100zakladok
A1‑Webmarks
Adifni
Aero
AIM Share
Amazon
Amen Me!
AOL Mail
Arto
Ask
Aviary Capture
Baidu
Bebo
Bit.ly
BizSugar
Bleetbox
Blinklist
Blip
Blogger
Bloggy
Blogmarks
Bobrdobr
BonzoBox
Bordom
Box.net
Brainify
Bryderi.se
BuddyMarks
Buzz
Camyoo
Care2
Cetak
Cirip
CiteULike
ClassicalPlace
Clickazoo
Colivia.de
Connotea
COSMiQ
Delicious
DesignBump
Designmoo
Digg
Diggita
Diglog
Digo
Diigo
Dipdive
DoMelhor
Doower
Dosti
DotNetKicks
Dropjack
Dzone
Edelight
eKudos
eLert Gadget
Email
Embarkons
euCliquei
Evernote
Fabulously40
Facebook
Fark
Farkinda
FAVable
Faves
Favorit
Favoritus
Flaker
Floss.pro
Fnews
Folkd
Fresqui
FriendFeed
Friendster
funP
fwisp
Gabbr
Gacetilla
GamesN
GlobalGrind
GluvSnap
Gmail
Google
Google Reader
Gravee
Grumper
Haber.gen.tr
Hacker News
Hadash Hot
Hatena
Hazarkor
Hedgehogs.net
HelloTxt
HEMiDEMi
Hipstr
Hitmarks
Hot Bookmark
Hotklix
Hotmail
HTML Validator
Hyves
Identi.ca
Instapaper
InvestorLinks
Jamespot
Jumptags
Kaboodle
Kaevur
KiRTSY
Kledy
koornk
Kudos
Laaikit
Librerio
Link Ninja
Link-a-Gogo
LinkedIn
Linkuj.cz
Live
Livefavoris
LiveJournal
Lunch.com
Lynki
Meccho
meinVZ
Memori.ru
Menéame
Mindbodygreen
Mister Wong
Mixx
Multiply
myAOL
Mylinkvault
MySpace
N4G
NetLog
Netvibes
Netvouz
NewsTrust
Newsvine
Nujij
OKNOtizie
Oneview
Orkut
Osmosus
Oyyla
PDF Online
PhoneFavs
PimpThisBlog
Ping.fm
Planypus
Plaxo
Plurk
Polladium
Posterous
PrintFriendly
Propeller
Pusha
Quantcast
Read It Later
Reddit
Scoop.at
Segnalo
Sekoman
Shaveh
She Told Me
Simpy
Slashdot
Smak News
SodaHead
Sonico
Speedtile
Sphinn
springpad
Spruzer
Squidoo
Startaid
Startlap
Strands
studiVZ
Stuffpit
StumbleUpon
Stumpedia
Stylehive
Surfpeople
Svejo
Symbaloo
Tagza
Technorati
TellMyPolitician
ThisNext
Tip'd
Transferr
Translate
Tulinq
Tumblr
Tusul
TweetMeme
Twitter
Typepad
Viadeo
Virb
Vyoom
Webnews
Whois Lookup
Windy Citizen
WireFan
WordPress
Worio
Wovre
Wykop
Y! Bookmarks
Y! Mail
Yammer
Yardbarker
Yazzem
Yigg
Yoolink
Yorumcuyum
Youbookmarks
YouMob
Suggest a service »
Selesai
Pesan terkirim! Sebarkan (Bagi) lagi.
Gunakan buku alamat
Kepada: (Email)
Dari: (Email)Catatan: (Lainnya)
Batas karakter 255
AddThis
Tandai dan bagikan
Make sharing easier with AddThis for Firefox.
Download
Email
Favorit
Cetak
Delicious
Digg
Google
MySpace
Live
Facebook
StumbleUpon
Twitter
Lagi... (224)
AddThis

http://web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/regional/1id154928.html

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda