migasnet01_pratam8004.blogspot.com

Jumat, 15 Januari 2010

Ingin Rajai Hulu-hilir Migas Makarius Paru

INILAH.COM, Jakarta - PT Pertamina tidak hanya ingin merajai bisnis hulu, tetapi sektor hilir tidak boleh di nomor duakan. Kedua bisnis ini harus berkembang bersamaan dengan ekspansi di pasar global.

“Sektor hulu Pertamina memang harus diprioritaskan, tetapi jangan mengesampingkan usaha bisnis hilir. Kedua sektor ini harus sama kuatnya, sehingga bisa menjadikan Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia,” jelas Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan di Jakarta, Selasa (12/1).

Ia menambahkan, untuk sektor hulu Pertamina ingin menjadi sama besarnya dengan perusahan migas asing kelas dunia. Demikian pula dengan sektor hilir, Pertamina ingin menjadi raksasa di bisnis ini, baik di dalam maupun luar negeri.

Khusus untuk bisnis hilir dalam negeri, terutama pelaku PSO 2010 Pertamina bukan satu-satunya distributor tetapi sudah ada dua perusahaan pendamping seperti AKR dan Petronas.

”Bisnis hilir dalam negeri sudah ada pesaingnya. Makanya, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus mampu berkompetisi dengan perusahaan pesaing. Jika perusahaan pesaing memikirkan dua langkah di depan kita, maka kita harus memikirkan lebih dari itu,” tandasnya.

Berdasarkan beberapa penelitian indeks kepuasan konsumen, indeks kepuasan konsumen terhadap Pertamina masih kalah dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Ini adalah fakta kalau Pertamina harus terus melakukan transformasi.

“Jika ingin menjadi perusahaan migas kelas dunia, Pertamina harus mampu merajai dua bisnis ini yakni hulu dan hilir. Baik menguasai pangsa pasar dalam maupun pangsa pasar luar negeri,” imbuhnya.

Sementara Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Faisal mengatakan sektor hilir, bidang pemasaran dan niaga adalah bidang yang pertama kali disentuh dalam program transformasi Pertamina.

“Sampai saat ini begitu banyak pencapaian yang dilakukan sektor hilir Pertamina di bidang pemasaran dan niaga. Pertamina berhasil mengubah image di masyarakat melalui perbaikan SPBU baik dari segi kualitas, pelayanan, maupun produknya,” paparnya.

Khususnya untuk sektor hilir migas domestik, selain merajai bisnis BBM, Pertamina berhasil melakukan program konversi minyak tanah ke elpiji. Adapun realisasi pelaksanaan konversi elpiji 2009 dalam pendistribusian tabung dan kompor mencapai 24,1 juta kiloliter dari target 23,7 juta KK.

Ahmad melanjutkan, selain merajai bisnis hilir di dalam negeri, selama 2009 Perseroan telah melakukan beberapa terobosan penting di antaranya berhasilnya upaya ekspansi ke beberapa negara, dan ini akan diteruskan.

Pada 23 Oktober 2009, Pertamina berhasil membuka kantor pemasaran pelumas di Australia. “Ini adalah negara ke 11, yang berhasil dimasuki pelumas Pertamina. Untuk 2010, Pertamina rencananya akan ekspansi ke dua negara lainnya, Oman dan Myanmar,” katanya.

Adapun beberapa negara yang sudah menjual pelumas Pertamina antara lain Taiwan, Singapura, Belgia, Pakistan, Uni Emirat Arab dan Autralia. Selain berekspansi menjual pelumas ke luar negeri, Pertamina merencanakan berekspansi menjual BBM di luar negeri.

Deputy Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan, di 2010, Pertamina sudah berencana membangun beberapa SPBU di beberapa negara, di antaranya di Australia dan Malaysia.

“Kami ingin membuka dua SPBU di Sydney, Australia. Apalagi disana, kami sudah punya gerai jual pelumas, maka untuk jual BBM sedikit lebih gampang,” jelasnya.

Lanjut Hanung, untuk membangun dua SPBU tersebut Pertamina sudah menyiapkan dana sekitar Rp60 miliar. “Pembangunan SPBU pertama diharapkan selesai pertengahan tahun ini, sementara satu lagi bisa selesai sebelum akhir tahun,” katanya.

Khusus untuk di Australia, Pertamina akan bekerjasama dengan perusahaan lokal. Produknya tetap dari Pertamina, tetapi mereknya akan memakai merek produk lokal. Sementara rencana membuka SPBU di Malaysia, Pertamina sudah melakukan MoU dengan Petronas.

“Kami sudah melakukan MoU. Petronas akan membantu Pertamina mencarikan tempat. Sementara dalam membangun SPBU serta jalankan bisnisnya, itu murni usaha Pertamina,” imbuhnya.

Selain berekspansi menjual BBM, dan Pelumas di luar negeri, Pertamina juga melebarkan sayap dalam menjual avtur ke manca negara. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Faisal mengatakan Pertamina terus fokus dalam bisnis aviasi di empat negara.

"Rencananya Pertamina akan membangun Di Kuala Lumpur, Singapura, Dubai dan Hongkong,” imbuhnya. Untuk penerbangan internasional tersebut Pertamina akan melayani kebutuhan aviasi dua maskapai nasional, Garuda dan Lion Air. [mdr]



http://inilah.com/news/ekonomi/2010/01/12/276442/ingin-rajai-hulu-hilir-migas/

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda