migasnet01_pratam8004.blogspot.com

Kamis, 07 Januari 2010

Pertamina Tawarkan Enam Ladang Minyak dan Gas

Pertamina Tawarkan Enam Ladang Minyak dan Gas
16 Desember, 2009 - 18:47
NonBlok, Jakarta | Irbas Pillei
Ilustrasi Energi
Artikel Terkait:

*
Jangan Alasan Politis Ganti Direksi Pertamina
*
Surya Paloh Ditawari Jadi Dirut Pertamina?
*
Minyak US$ 83, RI Waswas
*
Produksi Emas Berpotensi Turun
*
Direksi Baru Pertamina Batal Diumumkan
*
Direksi Baru Pertamina Diumumkan Sore Ini

PT Pertamina EP menawarkan kerja sama operasi (KSO) untuk enam ladang minyak dan gas. Keenam ladang itu terdiri dari dua area produksi dan empat area eksplorasi-produksi.

Jurubicara Pertamina EP M Harun mengatakan, penawaran KSO tahap ketiga itu dilakukan sebagai bentuk optimalisasi utilitas lapangan marginal agar mampu meningkatkan cadangan maupun produksi.

"Dengan demikian, kami bisa lebih fokus ke peningkatan produksi lapangan-lapangan utama seperti Limau, Tambun, Sukowati, dan Sanga-sanga yang kini mulai menunjukkan peningkatan produksi cukup berarti," kata Harun di Jakarta, Rabu (16/12).

Pada tahun 2009, Pertamina EP menunjukkan kinerja produksi minyak yang cukup baik dengan terlampauinya target sebesar 125.500 barel per hari. Menurut Harun, empat area eksplorasi-produksi yang ditawarkan adalah Tebat Agung dan Tanjung Lontar di Sumatera Selatan, Jambi Barat di Jambi, dan Tanjung Barat di Kalimantan Selatan.

Kedua area produksi yang ditawarkan adalah Sambidoyong di Jawa Barat dan Zona Serang Deep di Sumatera Utara. Masa informasi penawaran KSO tahap III adalah 25 Januari-1 Maret 2010 yang meliputi akses infomemo, penyerahan dokumen administrasi, dan data "review."

Untuk akses data akan dibuka mulai 25 Januari 2010 hingga 5 Maret 2010 dan penyerahan dokumen penawaran 29-31 Maret 2010.

Mengenai KSO tahap II, Harun mengatakan, saat ini, masih dalam tahap evaluasi akhir penetapan pemenang. "Kami perkirakan pemenang KSO tahap kedua sudah ada Januari 2010," ujarnya.

Dalam KSO tahap kedua yang ditawarkan 21 Agustus 2009, terdapat lima area eksplorasi-produksi, yakni Rantau Deep Utara dan Rantau Deep Selatan di Sumatera Utara, Pemalang di Jawa Tengah, Tuban Selatan di Jawa Timur, dan Klamono Selatan di Papua. Serta, dua area produksi yakni Tangai-Sukananti dan Loyak-Talanggula.

Sesuai aturan, masa berlaku perjanjian KSO eksplorasi-produksi maksimum 20 tahun. Mitra KSO wajib menyerahkan "work planning & budget" (WP&B) di tahun pertama paling lambat satu bulan sejak tanggal efektif dan wajib melaksanakan komitmen pasti selama tiga tahun pertama.

Pertamina EP berhak memutuskan kontrak perjanjian secara keseluruhan apabila komitmen pasti pada akhir tahun pertama, kedua, atau ketiga tidak dilaksanakan. Sanksi pemutusan kontrak perjanjian juga dikenakan apabila persetujuan rencana pengembangan (plan of development/POD) yang telah diberikan tidak dilaksanakan dalam waktu maksimal 12 bulan.

Perjanjian akan otomatis berakhir jika sampai akhir tahun ketiga atau perpanjangannya, tidak ditemukan cadangan ekonomis.

Apabila, dalam waktu tiga tahun atau dalam masa perpanjangannya ditemukan cadangan khususnya gas yang dipertimbangkan ekonomis, maka dapat diberikan tambahan dua tahun (holding period) untuk mencari pasar dan menyusun POD.

Untuk KSO produksi, masa berlaku perjanjian maksimum 15 tahun dan mitra juga diwajibkan menyerahkan WP&B tahun pertama paling lambat satu bulan sejak tanggal efektif serta wajib melaksanakan komitmen pasti selama tiga tahun pertama.

Pertamina EP juga berhak memutuskan perjanjian secara sepihak apabila komitmen pasti pada akhir tahun pertama, kedua, atau ketiga tidak dilaksanakan. Perjanjian juga secara otomatis akan berakhir apabila pada akhir tahun ketiga, rata-rata produksi tahun ketiga kurang dari 85 persen produksi "base line."

Pertamina EP merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di dalam negeri.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda